Make up Halloween yang Eksentrik dan Menyeramkan
A
A
A
Halloween menjadi perayaan budaya populer yang tidak hanya dirayakan orang biasa namun para selebriti ternama Hollywood. Selain menampilkan kostum menyeramkan, perayaan Halloween menampilkan make up dari berbagai bahan dengan beragam kandungan.
Perayaan Halloween belum lama ini dirayakan oleh para selebriti di pesta di Las Vegas, Aria Resort, Amerika Serikat pada Minggu 27 Oktober waktu setempat. Model Gigi Hadid tampil cantik dengan dandanan Sandy dari film Grease tahun 70-an. Dia menggunakan make up cat eye dengan pulasan lipstik merah.
Sementara itu, rambutnya dibuat keriting dengan tatanan mengembang menggunakan banyak hairspray. Sama dengan Gigi, Kendall Jenner bergaya vintage, namun kali ini dari era 60-an. Dia berpakaian bernuansa pink dengan rambut yang mengembang layaknya di film Austin Powers.
Tiga model dan selebriti senior, George Clooney, Cindy Crawford, dan Rande Gerber tampil kompak dengan menggunakan kostum pilot dan pramugari. Sementara, anak Cindy Crawford, Kaia Gerber tampil eksentrik dan serba hitam layaknya rocker Joan Jett. Model muda yang tengah naik daun ini menggunakan eyeliner dan wig hitam, yang meninbulkan kesan garang.
Selain menggunakan kostum, beberapa model juga tampil total dengan menggunakan cat wajah. Misalnya saja model asal Brasil Alessandra Ambrosio yang mengecat wajahnya dengan menggunakan gliiter warna pastel agar seperti unicorn. Mantan model Victoria's Secret ini menggunakan lensa kontak warna ice blue agar tampilan matanya lebih dramatis.
Sementara itu model Emily Ratajkowski mengecat seluruh tubuhnya dengan warna kuning agar tampak seperti Marge Simpson dari film kartun The Simpsons. Dia melengkapi penampilannya tersebut dengan wig warna biru dan dress warna hijau.
Menurut Dr Alan Levy dari Levy Dermatology di Memphis, Tennessee, cat wajah adalah bahan yang paling sering digunakan saat merias diri di perayaan Halloween. Namun sayangnya cat wajah dapat mengandung kadar timbal, formaldehida, merkuri, dan parabens yang tinggi. Bahan-bahan itu dapat menyebabkan keracunan bahkan kanker.
"Cat wajah dianggap produk make up. Karena itu idak tunduk pada pengawasan yang sama seperti makanan. Itu tidak memerlukan persetujuan FDA sehingga tidak ada peraturan ketat " kata Levy seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk.
Levy menambahkan, pihaknya bersama dengan Mitra Pencegahan Kanker Payudara menguji 48 cat wajah Halloween. Berdasarkan laporan pengujian itu ditemukan bahwa hampir 20 persen cat wajah mengandung timah dan hampir 30 persen mengandung kadmium, karsinogen yang berbahaya.
"Risiko kerusakan kulit yang bisa Anda hadapi adalah dermatitis, tetapi kemudian adalah kanker," tegas Levy.
Untuk menghindari hal-hal buruk tersebut Levy menyarankan menggunakan cat wajah dengan pigmen alami dari buah-buahan, sayuran, atau bunga. Dengan kandungan seperti itu, maka seseorang hampir benar-benar menghilangkan risiko kontaminan dan logam berat di tubuh.
“Sebaiknya pilih produk cat wajah yang menyertakan tulisan 'non comedogenic' , yang berarti cat wajah itu tidak akan menyumbat pori-pori atau menyebabkan jerawat,” ujar Levy.
Senada dengan Levy, menurut dokter kulit bersertifikat di New York City, Sejal Shah, cat wajah paling sering digunakan terutama saat perayaan Halloween. Menurut Shah, cat wajah dengan harga lebih murah biasanya mengandung lebih banyak bahan berbahaya seperti logam berat, formaldehid atau pelepas formaldehida, dan petrolatum.
Sebelum membeli cat wajah atau perlengkapam make up lainnya untuk Halloween Shah menyarankan untuk membaca daftar bahan saat berbelanja untuk melihat bahan apa yang digunakan.
“Periksa label untuk bahan-bahan komedogenik seperti, lanolin asetilasi, D & C merah dan oktil stearat. Periksa juga bahan oklusif, yang dapat memerangkap bahan komedogenik atau keringat, minyak, dan kotoran lainnya pada kulit dan menyumbat pori-pori," kata Shah.
Shah menekankan untuk berhati-hati dengan penggunaan cat wajah yang sudah lama tersimpan. Jika cat wajah yang digunakan sudah tersimipan terlalu lama dan disimpan di laci gelap maka ada kemungkinan cat tersebut sudah menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Menurutnya ada beberapa bakteri yang bisa bersarang ditempat make up diantaranya staaphylococcus, streptococcus, micrococcus, dan E coli. "Bakteri bisa memperparah kondisi kulit yang tenagh terluka dan dapat menyebabkan infeksi," tutup Shah.
Perayaan Halloween belum lama ini dirayakan oleh para selebriti di pesta di Las Vegas, Aria Resort, Amerika Serikat pada Minggu 27 Oktober waktu setempat. Model Gigi Hadid tampil cantik dengan dandanan Sandy dari film Grease tahun 70-an. Dia menggunakan make up cat eye dengan pulasan lipstik merah.
Sementara itu, rambutnya dibuat keriting dengan tatanan mengembang menggunakan banyak hairspray. Sama dengan Gigi, Kendall Jenner bergaya vintage, namun kali ini dari era 60-an. Dia berpakaian bernuansa pink dengan rambut yang mengembang layaknya di film Austin Powers.
Tiga model dan selebriti senior, George Clooney, Cindy Crawford, dan Rande Gerber tampil kompak dengan menggunakan kostum pilot dan pramugari. Sementara, anak Cindy Crawford, Kaia Gerber tampil eksentrik dan serba hitam layaknya rocker Joan Jett. Model muda yang tengah naik daun ini menggunakan eyeliner dan wig hitam, yang meninbulkan kesan garang.
Selain menggunakan kostum, beberapa model juga tampil total dengan menggunakan cat wajah. Misalnya saja model asal Brasil Alessandra Ambrosio yang mengecat wajahnya dengan menggunakan gliiter warna pastel agar seperti unicorn. Mantan model Victoria's Secret ini menggunakan lensa kontak warna ice blue agar tampilan matanya lebih dramatis.
Sementara itu model Emily Ratajkowski mengecat seluruh tubuhnya dengan warna kuning agar tampak seperti Marge Simpson dari film kartun The Simpsons. Dia melengkapi penampilannya tersebut dengan wig warna biru dan dress warna hijau.
Menurut Dr Alan Levy dari Levy Dermatology di Memphis, Tennessee, cat wajah adalah bahan yang paling sering digunakan saat merias diri di perayaan Halloween. Namun sayangnya cat wajah dapat mengandung kadar timbal, formaldehida, merkuri, dan parabens yang tinggi. Bahan-bahan itu dapat menyebabkan keracunan bahkan kanker.
"Cat wajah dianggap produk make up. Karena itu idak tunduk pada pengawasan yang sama seperti makanan. Itu tidak memerlukan persetujuan FDA sehingga tidak ada peraturan ketat " kata Levy seperti yang dilansir dari dailymail.co.uk.
Levy menambahkan, pihaknya bersama dengan Mitra Pencegahan Kanker Payudara menguji 48 cat wajah Halloween. Berdasarkan laporan pengujian itu ditemukan bahwa hampir 20 persen cat wajah mengandung timah dan hampir 30 persen mengandung kadmium, karsinogen yang berbahaya.
"Risiko kerusakan kulit yang bisa Anda hadapi adalah dermatitis, tetapi kemudian adalah kanker," tegas Levy.
Untuk menghindari hal-hal buruk tersebut Levy menyarankan menggunakan cat wajah dengan pigmen alami dari buah-buahan, sayuran, atau bunga. Dengan kandungan seperti itu, maka seseorang hampir benar-benar menghilangkan risiko kontaminan dan logam berat di tubuh.
“Sebaiknya pilih produk cat wajah yang menyertakan tulisan 'non comedogenic' , yang berarti cat wajah itu tidak akan menyumbat pori-pori atau menyebabkan jerawat,” ujar Levy.
Senada dengan Levy, menurut dokter kulit bersertifikat di New York City, Sejal Shah, cat wajah paling sering digunakan terutama saat perayaan Halloween. Menurut Shah, cat wajah dengan harga lebih murah biasanya mengandung lebih banyak bahan berbahaya seperti logam berat, formaldehid atau pelepas formaldehida, dan petrolatum.
Sebelum membeli cat wajah atau perlengkapam make up lainnya untuk Halloween Shah menyarankan untuk membaca daftar bahan saat berbelanja untuk melihat bahan apa yang digunakan.
“Periksa label untuk bahan-bahan komedogenik seperti, lanolin asetilasi, D & C merah dan oktil stearat. Periksa juga bahan oklusif, yang dapat memerangkap bahan komedogenik atau keringat, minyak, dan kotoran lainnya pada kulit dan menyumbat pori-pori," kata Shah.
Shah menekankan untuk berhati-hati dengan penggunaan cat wajah yang sudah lama tersimpan. Jika cat wajah yang digunakan sudah tersimipan terlalu lama dan disimpan di laci gelap maka ada kemungkinan cat tersebut sudah menjadi tempat berkembang biaknya bakteri.
Menurutnya ada beberapa bakteri yang bisa bersarang ditempat make up diantaranya staaphylococcus, streptococcus, micrococcus, dan E coli. "Bakteri bisa memperparah kondisi kulit yang tenagh terluka dan dapat menyebabkan infeksi," tutup Shah.
(don)